"Bekaswiss": BMKG Pastikan Kabut di Bekasi Fenomena Normal dan Bisa Terjadi Lagi

 


Fenomena ini muncul karena adanya kombinasi hujan ringan, kelembapan tinggi—hingga mencapai 90–96 persen—dan angin yang tenang, sehingga suhu udara turun menjadi sekitar 23–25 °C dan terbentuk kabut tipis, terutama pada malam dan dini hari. Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menegaskan kabut semacam ini merupakan hal yang biasa saat musim hujan dan tidak menunjukkan kualitas udara buruk.

BMKG juga mengungkap bahwa faktor dinamika atmosfer—seperti aktivitas awan konvektif, gelombang Madden–Julian, dan intrusi udara lembap dari pegunungan—mendukung terbentuknya kondisi lembap dan sejuk di wilayah dataran rendah. Ketua Tim Prediksi Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani, menambahkan, kabut tipis ini berpotensi muncul lagi selama beberapa hari ke depan ketika kelembapan tetap tinggi dan suhu menurun saat malam hari.

BMKG memastikan bahwa fenomena "Bekaswiss" tidak mengganggu aktivitas harian karena visibilitas masih aman untuk transportasi. Namun, masyarakat disarankan tetap berhati-hati saat berkendara pada pagi dan malam hari. Pantau terus prakiraan cuaca resmi agar siap menghadapi cuaca lembap dan bersuhu sejuk selama masa transisi ini.


Posting Komentar untuk ""Bekaswiss": BMKG Pastikan Kabut di Bekasi Fenomena Normal dan Bisa Terjadi Lagi"