Mall “Jantung” Bekasi Sepi Pengunjung, Banyak Kios Tutup

 


Berdiri sejak 2013 hasil transformasi dari Pasar Proyek, Bekasi Junction kini nyaris mati suri. Pantauan pada hari Rabu (18/6/2025) pukul 11.00 WIB menunjukkan lorong-lorong sepi tanpa pengunjung, eskalator tidak menyala, dan sebagian besar kios tertutup dengan papan “dijual” atau “disewakan” terpampang di etalase. Meski lokasinya strategis di jantung kota, mal ini tidak bisa lagi bersaing dengan mal-mal baru seperti Summarecon, Grand Metropolitan, dan Lagoon Avenue yang menawarkan fasilitas lebih menarik.

Hanya sebagian kecil area, khususnya bekas Pasar Proyek, yang masih bertahan. Di sana masih ada pedagang lama—khususnya penjual pakaian—yang melayani pelanggan setia meski jumlahnya jauh lebih sedikit dibandingkan masa puncak. Seorang pedagang mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19 menjadi titik balik menurunnya aktivitas pengunjung, dilanjutkan oleh trend e-commerce dan gaya hidup modern yang semakin menggerus pondasi mall tradisional.

Fenomena sepinya mal ini bukan hanya soal lokasi atau fasilitas, tetapi juga terbukti di mal lain dan pertokoan di Bekasi. Seperti di kawasan Kranji, deretan pertokoan juga mengalami kesuraman karena sepi pengunjung. Secara umum, meskipun banyak mal menjamur, daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih, bahkan cenderung stagnan, membuat banyak mal berokupansi rendah di angka 40–50 persen.

Posting Komentar untuk "Mall “Jantung” Bekasi Sepi Pengunjung, Banyak Kios Tutup"